rtp olb88

    Release time:2024-10-07 06:42:24    source:api togel   

rtp olb88,demo toto88,rtp olb88

JPNN.com » Nasional » Lingkungan » Akademisi UI Mengingatkan Pentingnya Keberlanjutan Lingkungan 

Akademisi UI Mengingatkan Pentingnya Keberlanjutan Lingkungan 

Kamis, 25 Juli 2024 – 20:04 WIB Akademisi UI Mengingatkan Pentingnya Keberlanjutan Lingkungan Facebook JPNN.comTwitter JPNN.comPinterest JPNN.comLinkedIn JPNN.comWhatsapp JPNN.comTelegram JPNN.comPara pembicara dalam diskusi Environmental Talk yang digelar dalam rangka Dies Natalis ke-8 SIL UI. Foto Humas UI

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia (SIL UI) Tri Edhi Budhi Soesilo mengingatkan tentang pentingnya keberlanjutan lingkungan dengan tiga pilar yang harus ditegakkan, yaitu ekonomi, sosial, dan lingkungan.

"Tentu tidak mudah, butuh komitmen serius untuk melaksanakannya. Bukan sekadar narasi verbal," ujar Budhi dalam diskusi Environmental Talk yang digelar dalam rangka Dies Natalis ke-8 SIL UI di Jakarta, Rabu (24/7)

Budhi mengatakan, Indonesia adalah negara mega biodiversity yang memiliki keanekaragaman hayati paling kaya di dunia. Ini adalah anugerah Tuhan Yang Maha Esa.

Baca Juga:
  • Forestra 2024 Segera Digelar, Harmonisasi Pertunjukan Orkestra di Tengah Hutan

"Kita harus meningkatkan kolaborasi dan sinergi berbagai pemangku kepentingan agar Indonesia tidak menjadi bancakan negara besar," terangnya.

Direktur Pengembangan Usaha Perhutanan Sosial Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Catur Endah Prasetiani mengungkapkan, melalui program Perhutanan Sosial pemerintah membuka akses ebih luas untuk keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan kawasan hutan.

Catur mengatakan, Perhutanan Sosial berdampak positif dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat di dalam dan sekitar hutan.

Baca Juga:
  • Mengunjungi Kelawi, Desa Brilian Hijau yang Terus Berinovasi di Bidang Lingkungan

"Perhutanan sosial juga berdampak pada makin guyubnya masyarakat. Kasus ilegal logging dan perambahan juga bisa dikurangi. Selain itu, konflik lahan pun bisa diselesaikan," terangnya.

Catur juga menyatakan pengelolaan hutan tetap harus memperhatikan kearifan lokal.