cicak kawin kode alam

    Release time:2024-10-06 12:27:54    source:ikan 2d   

cicak kawin kode alam,erek kopi,cicak kawin kode alam

JPNN.com » Politik » Pilkada » Gus Hans Dinilai Gunakan Pendekatan Transaksional pada Pemilih

Gus Hans Dinilai Gunakan Pendekatan Transaksional pada Pemilih

Sabtu, 31 Agustus 2024 – 15:59 WIB Gus Hans Dinilai Gunakan Pendekatan Transaksional pada PemilihFacebook JPNN.comTwitter JPNN.comPinterest JPNN.comLinkedIn JPNN.comWhatsapp JPNN.comTelegram JPNN.comTri Rismaharini-Zahrul Azhar Asumta mendaftar menjadi Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur untuk Pilgub Jatim 2024 di KPU. Dok: source for JPNN.

jpnn.com, SURABAYA - Terpilihnya KH Zahrul Azhar Asumta sebagai Calon Wakil Gubernur mendampingi Calon Gubernur Jawa Timur (Jatim) Tri Rismaharini cukup mengejutkan.

Pria yang disapa Gus Hans itu dinilai cenderung menggunakan pendekatan transaksional terhadap pemilih di Pilgub Jatim.

"Kalau dilihat dari Gus Hans dalam membangun kedekatan dengan konstituen itu relatif, saya melihat sebuah dukungan tidak memiliki tantangan yang permanen ada kecendrungan transaksional," ujar pengamat politik dari Universitas Brawijaya Malang, Prof Anang Sujoko, Sabtu (31/8).

Baca Juga:
  • KPK Bergerak ke Jatim, Rumah Kepala Daerah Digeledah, Siapa?

Anang menuturkan dengan melakukan pendekatan transaksional dalam pemilihan tentu menjadi satu hal perlu mendapat perhatian seksama. Lantaran nantinya akan menciptakan karakter pemilih yang mudah terpengaruhi.

Itu artinya, lanjut dia, pemilih yang lebih mengedepankan pemberian dari kandidat yang sedang ikut dalam kontestasi pilkada.

Menurutnya, hal demikian tentu makin mencerminkan preseden kurang baik dalam iklim politik demokratis.

Baca Juga:
  • Kepemimpinan Khofifah-Emil Bawa Manfaat Besar Bagi Masyarakat Jatim

"Nah kecendrungan transaksional inilah yang kemudian mempunyai resiko kegoyahan. Ketika ada sebuah transaksi lain yang itu kemudian lebih menguntungkan bagi calon pemilih," ujar dia.

Meski demikian, dia menambahkan pendekatan transaksional bukan melulu menyoal politik uang bagi masyarakat. Namun, lebih luas yakni menghadirkan sebuah keuntungan terhadap pemilik suara dalam Pilkada.