nowgoal mobil

    Release time:2024-10-06 15:17:55    source:binjai play77 login   

nowgoal mobil,kadal terbang,nowgoal mobil

JPNN.com » Politik » Pilkada » Didukung Komisi IV, Program Asuransi Pertanian Ahmad Ali-AKA Juga Direspons Positif Kementan

Didukung Komisi IV, Program Asuransi Pertanian Ahmad Ali-AKA Juga Direspons Positif Kementan

Kamis, 12 September 2024 – 11:30 WIB Didukung Komisi IV, Program Asuransi Pertanian Ahmad Ali-AKA Juga Direspons Positif KementanFacebook JPNN.comTwitter JPNN.comPinterest JPNN.comLinkedIn JPNN.comWhatsapp JPNN.comTelegram JPNN.comPasangan Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur Sulawesi Tengah 2024 Ahmad Ali-Abdul Karim. Foto: Source for jpnn

jpnn.com, JAKARTA - Program asuransi pertanian calon gubernur dan wakil gubernur Sulawesi Tengah Ahmad Ali Abdul Karim Aljufri (AKA) kembali mendapat dukungan penuh dari pemerintah.

Sebelumnya Wakil Ketua Komisi IV DPR, Daniel Johan meminta program tersebut diikuti calon kepala daerah.

Kali ini Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono memberi apresiasi positif dan mendorong sosialisasi dan kampanye asuransi lahan pertanian kepada petani agar ditingkatkan.

Baca Juga:
  • Ahmad Ali Krim Tim Kesehatan dan Bansos Bagi Korban Banjir di Sulteng.

Sosialisasi menjadi tantangan pemerintah untuk terus mendorong kesadaran para petani mengasuransikan lahan mereka.

"Menjadi tantangan, sosialisasi bagaimana pendekatan kepada petani, bagaimana setelah panen segera disisihkan. Penetrasi-penetrasi ke lapangan yang menjadi penting bagi pemerintah," ujar Sudaryono di Jakarta, Rabu (11/9).

Sudaryono memaparkan, saat ini Kementan terus mendorong para petani untuk mengansuransikan lahan pertanian mereka. Sifat program tersebut bantuan. Angkanya, kata Sudaryono, masih di bawah 10 persen yang mendapat asuransi.

Baca Juga:
  • Sekjen Golkar: Asuransi Pertanian ala Ahmad Ali-AKA Bikin Warga Semangat Bertani

Sudaryono kembali menegaskan pentingnya sosialisasi supaya petani terdorong untuk mendaftar dan membayar premi asuransi, karena jika dibandingkan dengan resiko gagal panen mungkin nominal yang dibayarkan untuk asuransi tidak terlalu besar.

"Programnya sudah ada, tapi belum banyak. Karena kalau kita lihat, memang harus kita laksanakan sebagai bagian cara untuk melindungi petani," terang Sudaryono.