johnslot

    Release time:2024-10-06 13:58:50    source:link alternatif idngoal   

johnslot,web nonton bola live,johnslot

JPNN.com » Nasional » Humaniora » Sosialisasi Empat Pilar MPR di Banjarbaru, Habib Aboe: Stunting Harus Dilawan

Sosialisasi Empat Pilar MPR di Banjarbaru, Habib Aboe: Stunting Harus Dilawan

Minggu, 12 Mei 2024 – 07:25 WIB Sosialisasi Empat Pilar MPR di Banjarbaru, Habib Aboe: Stunting Harus DilawanFacebook JPNN.comTwitter JPNN.comPinterest JPNN.comLinkedIn JPNN.comWhatsapp JPNN.comTelegram JPNN.comAnggota MPR RI Habib Aboe Bakar Al Habsy saat Sosialisasi Empat Pilar MPR RI di Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan. Foto: Dokpri Habib Aboe.

jpnn.com - BANJARBARU- Anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Habib Aboe Bakar Al Habsy melakukan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI di Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Sabtu (11/5).

Dalam kesempatan itu, Habib Aboe Bakar Al Habsy mengajak seluruh komponen masyarakat untuk bekerja sama melawan stunting.

“Semua pihak harus bahu membahu karena stunting harus dilawan. Mari optimalkan peran masing-masing dalam mengendalikan jumlah anak yang terkena stunting di Kalsel," kata Habib Aboe.

Baca Juga:
  • Habib Aboe: PII Banyak Membantu Membentuk Karakter Anak Bangsa

Sekretaris jenderal Partai Keadilan Sejahtera itu menegaskan bahwa anak-anak Kalsel harus sehat, sehingga perlu ada pencegahan stunting.

"Jadi, stunting itu masalah penting negara kita, masalah penting juga untuk Kalsel. Jangan sampai anak-anak Kalsel menjadi tidak sehat karena stunting. Hal ini penting untuk menjamin masa depan bangsa dan negara," kata anggota MPR dari Dapil Kalsel itu.

Habib Aboe menjelaskan bahwa angka prevalensi stunting di Kalsel memang naik. Menurut dia, kenaikan itu sebenarnya kecil, yakni dari 24,6 persen menjadi 24,7 persen.

Baca Juga:
  • Tindak Kekerasan Berbasis Gender Online Meningkat, Wakil Ketua MPR Merespons Tegas!
  • Ketua MPR Ajak Kader FKPPI DKI Jaya Sukseskan Pilkada Serentak 2024

"Namun, sebenarnya kita punya target angka stunting bisa turun ke 14 persen. Jadi, yang harapannya bisa turun, malah naik, ini yang enggak boleh terjadi," katanya.

"Kemarin, kita sudah pernah berhasil menurunkan prevalensi stunting dari 30 persen menjadi 24,6 persen. Capaian tersebut harus kita upayakan lagi, agar angka stunting-nya makin turun," tambahnya.  (Boy/jpnn)