lampung 4d togel

    Release time:2024-10-06 11:52:32    source:idrjp   

lampung 4d togel,uggoal,lampung 4d togel

JPNN.com » Nasional » Humaniora » Soal Video Bantuan Rp 1,5 Miliar untuk Pekerja Migran Indonesia, BP2MI Tegaskan Itu Hoaks

Soal Video Bantuan Rp 1,5 Miliar untuk Pekerja Migran Indonesia, BP2MI Tegaskan Itu Hoaks

Jumat, 06 September 2024 – 21:55 WIB Soal Video Bantuan Rp 1,5 Miliar untuk Pekerja Migran Indonesia, BP2MI Tegaskan Itu HoaksFacebook JPNN.comTwitter JPNN.comPinterest JPNN.comLinkedIn JPNN.comWhatsapp JPNN.comTelegram JPNN.comKepala Biro Hukum dan Humas BP2MI Hadi Wahyuningrum menegaskan video bantuan Rp 1,5 miliar untuk pekerja migran Indonesia adalah hoaks. Foto: Dokumentasi BP2MI

jpnn.com, JAKARTA - Video pendek yang menayangkan Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani memberikan bantuan senilai Rp 1,5 miliar untuk 20 pekerja migran Indonesia beredar di media sosial Facebook.

Video tersebut diedarkan oleh oknum tidak bertanggungjawab di Facebook dengan menggunakan akun palsu, yaitu Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia BP2MI.

Menanggapi hal ini, Kepala Biro Hukum dan Humas BP2MI Hadi Wahyuningrum menegaskan informasi dalam video tersebut adalah hoaks.

Baca Juga:
  • BP2MI Kembali Terima Penghargaan JDIHN 2024

Wahyuningrum mengungkapkan video palsu atau hoaks tersebut dibuat secara manipulatif menggunakan teknologi deepfake atau AI.

"Terkait hal ini kami dari BP2MI telah bersurat ke Kominfo dan melapor ke Polda Metro Jaya," kata Wahyuningrum, Jumat (6/9).

Seperti diketahui, deepfake merupakan teknologi yang menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk membuat atau memanipulasi gambar, video, atau audio agar terlihat atau terdengar seperti seseorang, padahal sebenarnya tidak.

Baca Juga:
  • Temui Recruitment Agency di Amerika Serikat, BP2MI Jajaki Kerja Sama Penempatan Registered Nurse

Deepfake sering digunakan untuk mengubah wajah atau suara seseorang dalam video dengan sangat realistis sehingga tampak seperti orang tersebut benar-benar mengatakan atau melakukan sesuatu yang sebenarnya tidak pernah terjadi.

Tidak hanya itu, teknologi ini juga bisa digunakan untuk tujuan hiburan, seperti membuat video parodi, namun juga memiliki potensi untuk disalahgunakan, misalnya untuk penyebaran informasi palsu atau manipulasi politik.