27 erek2

    Release time:2024-10-06 22:26:50    source:udin macau   

27 erek2,aplikasi domino island versi lama,27 erek2

JPNN.com » Nasional » Humaniora » Kritisi Program Bapanas Setop Boros Pangan, TB Hasanuddin: Jangan Asal Bicara

Kritisi Program Bapanas Setop Boros Pangan, TB Hasanuddin: Jangan Asal Bicara

Rabu, 31 Juli 2024 – 11:30 WIB Kritisi Program Bapanas Setop Boros Pangan, TB Hasanuddin: Jangan Asal BicaraFacebook JPNN.comTwitter JPNN.comPinterest JPNN.comLinkedIn JPNN.comWhatsapp JPNN.comTelegram JPNN.comAnggota Komisi I DPR RI TB Hasanuddin mengkritisi imbauan Badan Pangan Nasional (Bapanas) menggalakkan program setop boros pangan. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Anggota DPR RI Mayjen TNI (purn) TB Hasanuddin mengkritisi imbauan Badan Pangan Nasional (Bapanas) menggalakkan program setop boros pangan.

Dia mengkritik pernyataan Bapanas yang menyakini program setop boros pangan perlu dilakukan untuk mengurangi jumlah impor beras.

"Jangan asal bicara, karena ini tak sesuai dengan keadaan di lapangan," kata TB Hasanuddin dalam keterangannya, Rabu (31/7).

Baca Juga:
  • Pj Gubernur Sumsel Elen Setiadi Terima Penghargaan Bapanas Awards dari Badan Pangan Nasional

Politisi PDI Perjuangan itu menegaskan pernyataan Bapanas ini dapat menyakiti hati rakyat kecil, mengingat kebiasaan boros makan atau berlebih itu dilakukan oleh sebagian dari kelompok menengah ke atas.

"Sementara mayoritas rakyat Indonesia hidup dengan keterbatasan, bahkan miskin. Mereka harus berjuang hidup untuk makan. Untuk bisa makan 3 kali sehari saja belum tentu, boro-boro mau boros," lanjutnya.

Hasanuddin mengatakan tidak ada relevansi antara program setop boros pangan dengan impor beras. 

Baca Juga:
  • Kepala Badan Pangan Nasional dan Petinggi NasDem Mangkir dari Pemeriksaan KPK

"Saya setuju dengan anjuran tidak boros pangan. Namun, urusan impor beras harus dibuktikan dulu secara langsung dengan makan boros. Kenapa impor beras tidak dihubungkan dengan produksi beras yang semakin rendah di dalam negeri? Buatlah pernyataan yang berkualitas, jangan asal-asalan," pungkasnya. 

Sebelumnya, Badan Pangan Nasional (Bapanas) membeberkan solusi untuk mengurangi jumlah impor beras.