buku.mimpi.2d

    Release time:2024-10-06 16:16:58    source:pajerototo rtp   

buku.mimpi.2d,itemku chip ungu,buku.mimpi.2d

JPNN.com » Nasional » Hukum » Kematian Afif Maulana, Reza Indragiri Ingatkan Kapolda Sumbar Hati-Hati

Kematian Afif Maulana, Reza Indragiri Ingatkan Kapolda Sumbar Hati-Hati

Selasa, 25 Juni 2024 – 20:07 WIB Kematian Afif Maulana, Reza Indragiri Ingatkan Kapolda Sumbar Hati-HatiFacebook JPNN.comTwitter JPNN.comPinterest JPNN.comLinkedIn JPNN.comWhatsapp JPNN.comTelegram JPNN.comPakar psikologi forensik Reza Indragiri Amriel. Foto: Andika Kurniawan/JPNN.com

jpnn.com - Pakar psikologi forensik Reza Indragiri ikut menyoroti kasus kematian Afif Maulana, remaja 13 tahun yang ditemukan tewas mengenaskan di bawah Jembatan Kuranji, Kota Padang.

Pihak LBH Padang yang mendampingi keluarga korban sebelumnya menemukan indikasi Afif tewas diduga akibat dianiaya oknum polisi dari Direktorat Sabhara Polda Sumbar saat patroli aksi tawuran.

Nah, Reza dalam analisisnya juga mengingatkan pihak kepolisian yang menangani kasus itu berpijak pada fakta dan pembuktian, bukan hanya keterangan-keterangan.

Baca Juga:
  • LBH Padang Datangi Komnas HAM, Minta Lakukan Investigasi Mendalam Kasus Kematian Afif Maulana

"Untuk kesekian kalinya saya ingatkan, keterangan disimpulkan psikologi forensik sebagai barang yang paling potensial merusak pengungkapan fakta," ujar Reza, Selasa (25/6).

Dia lantas memberi contoh pada pengujian saintifik untuk proses pembuktian. Misalnya, hasil autopsi sebagai basis utama pemberkasan.

Selain itu, pria yang pernah mengajar di STIK/PTIK itu juga mengingatkan Kapolda Sumbar Irjen Suharyono berhati-hati dalam memberi keterangan kepada publik terkait kasus kematian Afif yang diduga dianiaya polisi.

Baca Juga:
  • Sentil Kapolda Sumbar soal Kematian Afif Maulana, LBH Padang: Berhenti Membuat Pembohongan Publik

"Kapolda juga perlu ekstra hati-hati dalam mengeluarkan pernyataan. Pernyataan yang terkesan defensif akan sangat berisiko dinilai sebagai cara menutup-nutupi kesalahan sejawat (Silence Wall, Curtain Code)," tuturnya.

Menurut Reza, sangat baik jika Polda Sumbar menginisiasi eksaminasi gabungan dengan melibatkan representasi masyarakat.