ikan mas 2d togel

    Release time:2024-10-07 01:11:33    source:formasi real madrid 2022   

ikan mas 2d togel,alpha slot 88,ikan mas 2d togel

JPNN.com » Nasional » Humaniora » Melalui Ngobras, Kementan Jabarkan Nilai Tambah Hasil Perkebunan

Melalui Ngobras, Kementan Jabarkan Nilai Tambah Hasil Perkebunan

Kamis, 08 Agustus 2024 – 07:27 WIB Melalui Ngobras, Kementan Jabarkan Nilai Tambah Hasil PerkebunanFacebook JPNN.comTwitter JPNN.comPinterest JPNN.comLinkedIn JPNN.comWhatsapp JPNN.comTelegram JPNN.comNgobrol Asyik Volume 24 Pengolahan Hasil Perkebunan Untuk Peningkatan Nilai Tambah. Foto: tangkapan layar - source for JPNN

jpnn.com - JAKARTA - Program Kementerian Pertanian tak hanya berhasil meningkatkan produksi, tetapi juga meningkatkan nilai ekspor.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman terus membangun perubahan yang membanggakan, mendorong pertumbuhan ekspor khususnya hasil perkebunan.

Mentan Amran juga meluncurkan program pemberian bibit unggul sebesar 500 juta batang dalam kurun lima tahun ke depan.

Baca Juga:
  • Digitalisasi dan Mekanisasi jadi Masa Depan Perkebunan Nusantara

Bibit Bun-500 itu diyakini akan menumbuhkan nilai ekspor di sektor pertanian dari komoditas perkebunan. Harapannya, selain untuk penumbuhan ekspor yang tinggi, juga agar berdampak terhada pendapatan petani.

"Pendapatan petani dengan adanya Bun 500 bisa meningkat Rp 1.000 triliun per tahun," kata Mentan.

Untuk mencapai pertumbuhan ekspor perkebunan yang lebih ekspansif, Kementan melakukan identifikasi terhadap sejumlah komoditas ekspor perkebunan yang diminati pasar global. Adapun bibit unggul pilihan yang diprioritaskan antara lain kopi, lada, cengkeh, pala, kakao, karet, kelapa dalam, tebu, teh, dan jambu mete.

Baca Juga:
  • Produktivitas Pertanian Berlimpah dengan Benih Berkualitas

Menurut Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi, komoditas perkebunan merupakan komoditas yang mengharumkan nama bangsa karena merupakan komoditas ekspor.

“Komoditas perkebunan harus memenuhi skala ekonomi, luasan tanah perkebunan. Harus bersaing dengan negara tetangga,” kata Dedi.