kitawin

    Release time:2024-10-07 16:06:57    source:segarqq   

kitawin,higgs domino island spider,kitawin

JPNN.com » Ekonomi » Kementan Dongkrak Produksi Padi dan Jagung dengan Optimasi Lahan Rawa dan Non-Irigasi

Kementan Dongkrak Produksi Padi dan Jagung dengan Optimasi Lahan Rawa dan Non-Irigasi

Selasa, 21 November 2023 – 16:51 WIB Kementan Dongkrak Produksi Padi dan Jagung dengan Optimasi Lahan Rawa dan Non-IrigasiFacebook JPNN.comTwitter JPNN.comPinterest JPNN.comLinkedIn JPNN.comWhatsapp JPNN.comTelegram JPNN.comMenteri Pertanian Andi Amran Sulaiman saat hadir pada acara koordinasi dan workshop 'Upaya Khusus Peningkatan Indeks Pertanaman dan Produktivitas Tanaman Padi dan Jagung di Rawa dan Lahan Non-Irigasi' di Kantor Pusat Kementan.Foto: Dokumentasi Humas Kementan

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengajak semua pihak, mulai dari pemerintah pusat hingga daerah untuk fokus melakukan upaya peningkatan produksi pangan melalui pemanfaatan lahan rawa, baik pasang surut maupun lahan tadah hujan atau non-irigasi di sejumlah daerah.

Dia pun mewanti-wanti agar krisis pangan harus terus diwaspadai mengingat produksi beras di 2022 lalu hanya sekitar 31,54 juta ton.

Kondisi ini diprediksi cenderung stagnan di tahun ini karena adanya iklim ekstrem El-Nino.

Baca Juga:
  • Kementan Bagikan 5.000 Benih Buah-Buahan Gratis Ke Warga Sukabumi

Hal ini menjadikan peningkatan produksi pangan khususnya padi dan jagung menjadi upaya-upaya yang wajib untuk dilakukan.

Salah satu potensi lahan yang dapat digunakan untuk menambah produksi pangan nasional, khususnya padi dan jagung adalah lahan rawa dan lahan kering yang belum dimanfaatkan secara optimal.

Hal itu disampaikan Amran saat hadir pada acara koordinasi dan workshop 'Upaya Khusus Peningkatan Indeks Pertanaman dan Produktivitas Tanaman Padi dan Jagung di Rawa dan Lahan Non-Irigasi' di Kantor Pusat Kementan.

Baca Juga:
  • Kementan dan Kemenko Marves Bergerak Bersama Kawal Pengembangan Food Estate Humbahas

“Kondisi sekarang memprihatinkan, karena ada krisis global. Jika krisis ekonomi, petani masih bisa survive. Jika krisis kesehatan juga masih bisa dilewati, tetapi kalau krisis pangan, itu bisa melompat menjadi krisis politik dan bisa menyebabkan konflik sosial, dan itu bahaya,” kata Mentan Amran dalam keterangannya, Senin (21/11).

Selain lahan, lanjut Mentan Amran, persiapan percepatan tanam juga diupayakan dari sisi dukungan anggaran, dan pembenahan tata kelola serta pendistribusian pupuk bersubsidi.