toko chip higgs domino

    Release time:2024-10-07 04:32:06    source:pegasus slot 4d   

toko chip higgs domino,haaland negara,toko chip higgs domino

JPNN.com » Nasional » Hukum » Usut Kasus Korupsi di Pemkot Ambon, KPK Periksa Raja Negeri Halong

Usut Kasus Korupsi di Pemkot Ambon, KPK Periksa Raja Negeri Halong

Rabu, 18 September 2024 – 14:47 WIB Usut Kasus Korupsi di Pemkot Ambon, KPK Periksa Raja Negeri HalongFacebook JPNN.comTwitter JPNN.comPinterest JPNN.comLinkedIn JPNN.comWhatsapp JPNN.comTelegram JPNN.comJuru Bicara KPK Tessa Mahardhika. Foto: Fathan

jpnn.com, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengagendakan pemeriksaan terhadap Raja Negeri Halong Stella Geertruida Tupenalay dan Wiraswasta Yongki Rumpuin pada Rabu (18/9).

Keduanya diperiksa sebagai saksi kasus dugaan suap persetujuan izin pembangunan gerai minimarket di Ambon atau tindak pidana pencucian uang (TPPU) dengan tersangka eks Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy.

"Pemeriksaan dilakukan di Polda Maluku atas nama YR dan SGT," kata Juru Bicara KPK Tessa Mahardhika dalam keterangannya.

Baca Juga:
  • Usut Kasus Korupsi di Pemprov DKI, KPK Periksa Petinggi PT Totalindo Eka Persada

Dalam kasus ini, Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy ditetapkan sebagai tersangka kasus suap terkait persetujuan izin prinsip pembangunan cabang retail di Ambon pada 2020. Dia juga ditetapkan sebagai tersangka gratifikasi.

Dua pihak juga ditetapkan sebagai tersangka, yakni Staf Tata Usaha Pimpinan pada Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon, Andrew Erin Hehanussa (AEH) dan karyawan Alfamidi Kota Ambon Amri (AR). Amri saat ini masih buron.

Richard diduga mematok Rp 25 juta kepada Amri untuk menyetujui dan menerbitkan dokumen izin ritel. Dokumen itu berupa Surat Izin Tempat Usaha (SITU) dan Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP).

Baca Juga:
  • Kaesang Datangi KPK, MAKI: Ini Bisa Menjadi Teladan

Selain itu, Amri juga menyuap Richard sebesar Rp 500 juta. Uang itu untuk penerbitan persetujuan prinsip pembangunan untuk 20 gerai usaha retail.

KPK juga mengendus Richard menerima aliran sejumlah dana dari berbagai pihak sebagai gratifikasi. Namun, hal itu masih didalami lebih lanjut oleh tim penyidik KPK.