minta syair hk

    Release time:2024-10-06 17:36:13    source:data sgp 2001 sampai 2019   

minta syair hk,dekor nikah,minta syair hk

Pekerja Migran Asal Sukabumi Tewas di Suriah, Keluarga Menduga Karena Dianiaya Majikan
ilustrasi(Freepik)

PEKERJA migran asal Kampung Cimaja, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat yang diketahui bernama Sri Erni Juniarti, 40, dikabarkan meninggal dunia di negara tempatnya bekerja di Suriah.  Pihak keluarga menduga Sri Erni meninggal akibat penganiayaan fisik oleh majikannya.

“Sehari sebelum dikabarkan meninggal oleh petugas Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Damaskus, Sri sempat menelepon saya dan mengaku mengalami penyiksaan oleh majikannya,” kata keponakan korban, Bambang Permadi dikutip Antara,Sabtu (28/9). 

Pada Sabtu (14/9) malam waktu Indonesia, Sri menghubungi Bambang dan menceritakan bahwa ia baru saja mengalami penyiksaan dari majikannya. Sri mengungkapkan bahwa ia dipukul di kepala dengan panci hingga berdarah akibat kesalahan kecil yang dilakukannya.

Baca juga : Duel Maut Pelajar SMP, Polisi Tetapkan 10 Tersangka termasuk Alumni

Meskipun mengalami luka terbuka dan pendarahan, Sri diduga tidak dibawa untuk berobat dan malah dipaksa untuk terus bekerja. Karena takut akan kekerasan lebih lanjut, Sri terpaksa menuruti perintah majikannya meskipun kondisinya semakin memburuk.

Diduga, Sri sering disiksa oleh majikannya, tetapi ia tidak pernah menceritakan kegetiran hidupnya selama merantau di Suriah. Hal ini dilakukan agar keluarganya, khususnya suami dan tiga anaknya yang berada di kampung halaman, tidak merasa khawatir.

“Ternyata, Sabtu malam itu merupakan hari terakhir kami mengobrol dan mendengar suaranya. Lima hari kemudian, tepatnya pada Kamis (19/9), kami menerima informasi dari petugas KBRI Damaskus bahwa Sri meninggal dunia akibat kecelakaan kerja,” tambah Bambang.

Baca juga : 12 Tahun Merantau, Dini Sera Afrianti Beri Kabar Dua Bulan Sebelum Tewas

Bambang menyebutkan bahwa petugas KBRI yang memberikan informasi menyatakan bahwa Sri meninggal karena terjatuh dari tangga, mengakibatkan luka parah dan pendarahan di otak.

Namun, pihak keluarga meyakini bahwa Sri meninggal bukan karena kecelakaan. Mereka berpendapat bahwa luka terbuka dan pendarahan di otak Sri bukan disebabkan oleh jatuh, melainkan akibat pukulan dari panci oleh majikannya. Oleh karena itu, keluarga meminta keadilan dan meminta agar jenazah Sri segera dipulangkan ke kampung halamannya untuk dimakamkan.

Sementara itu, Ketua Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Sukabumi, Jejen Nurjanah, mengatakan bahwa mereka baru menerima informasi mengenai kasus ini, karena pihak keluarga korban belum melapor kepada SBMI. Namun demikian, pihaknya akan memberikan bantuan, terutama dalam upaya mempercepat pemulangan jenazah pekerja migran tersebut. SBMI juga mulai berkoordinasi dengan instansi terkait, seperti Pemkab Sukabumi, Kementerian Luar Negeri RI, dan KBRI Damaskus.

Sri berangkat ke Suriah pada 2022 dan hanya berpamitan kepada suami dan ibu angkatnya. Pekerja migran ini baru mengabarkan kondisi terkininya kepada keluarga setelah delapan bulan bekerja di Suriah dan kemudian dikabarkan meninggal pada Kamis (19/9).

Sebelum menjadi pekerja migran di Suriah, Sri pernah bekerja di Arab Saudi selama dua tahun dari 2010 hingga 2012. Setelah menyelesaikan kontrak, ia pulang ke Sukabumi dan bekerja sebagai buruh pabrik selama enam tahun, namun dipecat pada 2019 akibat pandemi Covid-19. (P-5)